LAPORAN BIMBINGAN PRAKTEK KLINIK KEBIDANAN
PADA MAHASISWA D III KEBIDANAN
Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah PKK
Program Pendidikan Diploma IV Bidan Pendidik
Disusun Oleh :
S Fitriany
NIM : P2.06.24.3.08.026
DEPARTEMEN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
POLITEKNIK KESEHATAN TASIKMALAYA
PROGRAM STUDI D IV BIDAN PENDIDIK
TASIKMALAYA
PRAKTEK KLINIK KEBIDANAN
A. LATAR BELAKANG
Tugas dan fungsi bidan adalah memberikan pelayanan kesehatan yang mempunyai tanggung jawab dan mempertanggungjawabkan praktiknya. Dalam melaksanakan praktik, bidan dihadapkan pada pertanyaan apa dan bagaimana bidan bekerja. Peran bidan lulusan D III kebidanan sebagai pelaksana, pengelola, peneliti, dan pendidik harus didukung kompetensi inti bidan.
Kompetensi inti yang dimaksud adalah penguasaan pengetahuan dasar, sikap dan keterampilan lapangan oleh seorang bidan dalam melaksanakan praktik kebidanan secara aman dan bertanggung jawab sebagai pelayan kesehatan.
Dalam rangka mencapai kompetensi tersebut, mahasiswa D III kebidanan tersebut secara bertahap akan menjalankan praktik klinik untuk menetapkan peran, fungsi bidan serta kompetensinya. Adapun peran dan fungsi serta kompetensi pada pencapaian praktik klinik kebidanan ini merupakan salah satu pencapaian kompetensi dari asuhan kebidanan dengan menggunakan pendekatan manajemen kebidanan kasus-kasus bermasalah pada kehamilan, persalinan, nifas, neonatus, bayi, dan balita sesuai dengan tingkat kebutuhan. Sehingga mahasiswa dapat lebih siap dan percaya diri dalam melakukan peran mandiri, kolaborasi, serta merujuk dengan tepat di semua tatanan pelayanan kesehatan.
B. TUJUAN
1. TUJUAN UMUM
Mampu melaksanakan praktik klinik kebidanan sesuai peran dan fungsi bidan pada perempuan sepanjang siklus kehidupannya
2. TUJUAN KHUSUS
a. Mahasiswa jurusan D III kebidanan dapat melaksanakan pemeriksaan fisik pada ibu nifas dengan masalah secara baik dan benar sesuai daftar tilik
b. Mahasiswa jurusan D III kebidanan dapat melaksanakan pendokumentasian pada ibu nifas dengan masalah dengan baik dan benar
C. STRATEGI PEMBELAJARAN
1. Mengadakan pertemuan praklinik dan kontrak belajar
2. Melaksanakan asuhan kebidanan dengan pen dokumentasian asuhan menggunakan SOAP
3. Melaksanakan pendidikan kesehatan
4. Melakukan pertemuan pasca klinik
5. Melakukan diskusi dengan pembimbing tentang proses dan hasil praktek
• Pre Conference
• Menyambut mahasiswa DIII Kebidanan
• Membahas tujuan atau keterampilan yang akan dicapai :
– Menanyakan mahasiswa tingkat berapa
– Menanyakan keterampilan apa yang akan dikerjakan
– Menanyakan apakah mahasiswa sebelumnya pernah melakukan keterampilan yang akan dicapai hari ini
– Menanyakan apakah target yang berkaitan dg keterampilan yg akan dilakukan hari ini sudah tercapai atau belum
• Membahas langkah-langkah yang perlu ditekankan
– Menanyakan daftar tilik yang akan digunakan
– Menanyakan langkah apa saja yang sudah dikuasai dan langkah mana yang belum dikuasai
– Membahas dan menekankan langkah-langkah yang belum dipahami
– Menyepakati kode yang akan digunakan pada saat conference apabila mahasiswa melakukan keterampilan tidak sesuai daftar tilik
• Menjawab setiap pertanyaan yang diajukan mahasiswa DIII
– Setiap pertanyaan dari mahasiswa DIII diusahakan dijawab dengan benar sehingga mahasiswa puas
Conference
• Mengamati dan membimbing mahasiswa melakukan keterampilan sambil kita memegang daftar tilik
– Bila mahasiswa melakukan keterampilan yang tidak sesuai, maka kode yang telah kita sepakati dapat dilakukan
• Memberikan umpan balik pada mahasiswa DIII kebidanan.
– Bila mahasiswa melakukan keterampilan yang tidak sesuai daftar tilik, kita memperbaiki
– Bila mahasiswa melakukan tindakan tidak sesuai dengan daftar tilik (kesalahannya fatal), maka tindakan diambil alih oleh pembimbing
• Mengamati dan membimbing mahasiswa melakukan keterampilan sambil kita memegang daftar tilik
– Bila mahasiswa melakukan keterampilan yang tidak sesuai, maka kode yang telah kita sepakati dapat dilakukan
• Memberikan umpan balik pada mahasiswa DIII kebidanan.
– Bila mahasiswa melakukan keterampilan yang tidak sesuai daftar tilik, kita memperbaiki
– Bila mahasiswa melakukan tindakan tidak sesuai dengan daftar tilik (kesalahannya fatal), maka tindakan diambil alih oleh pembimbing
Post Conference
• Mengkaji tujuan atau keterampilan yang sudah dipelajari
– Menanyakan perasaan mahasiswa DIII setelah melakukan keterampilan
– Menanyakan langkah-langkah yang sudah dikerjakan menurut mahasiswa, apakah sudah sesuai atau belum dengan daftar tilik
– Membahas keterampilan oleh pembimbing, yang sudah dikerjakan mahasiswa disesuaikan dengan daftar tilik yang sudah diisi pembimbing
• Diskusi dengan mahasiswa DIII kebidanan mengenai kasus yang sudah dipelajari
• Melakukan praktek tambahan pada model
– Melakukan simulasi keterampilan pada model yang dianggap belum dipahami oleh mahasiswa
– Mahasiswa DIII mencoba melakukan keterampilan pada model sambil dibimbing
• Merencanakan sesi klinik selanjutnya
– Membimbing mahasiswa melakukan pendokumentasian
– Menanyakan keterampilan apa yang akan dicapai pada sesi berikutnya
• Melakukan praktek tambahan pada model
– Melakukan simulasi keterampilan pada model yang dianggap belum dipahami oleh mahasiswa
– Mahasiswa DIII mencoba melakukan keterampilan pada model sambil dibimbing
• Merencanakan sesi klinik selanjutnya
– Membimbing mahasiswa melakukan pendokumentasian
– Menanyakan keterampilan apa yang akan dicapai pada sesi berikutnya
MASALAH/ KENDALA, POTENSI, SOLUSI DAN EVALUASI
• Pre Conference
– Masalah
• Pasien banyak
• Mahasiswa yang dibimbing lebih banyak dibanding pembimbingnya
• Tempat khusus untuk pre conference kurang memadai
• Mahasiswa kadang-kadang tidak membawa buku pencapaian target dan daftar tilik
• Mahasiswa kurang inisiatif untuk bertanya
• Mahasiswa sering terlambat datang ke lahan praktek
• Potensi
– pasien banyak sehingga target akan tercapai
• Solusi
– Menambah pembimbing dilapangan
– pembagian tugas untuk memberi asuhan pada pasien
– bon ke pendidikan/ lahan dan pihak pendidikan bekerja sama untuk menyediakan alat untuk mahasiswa sbg inventaris
– penambahan pembimbing, diharapkan RS bisa menambah pembimbing dan untuk latihannya bisa bekejra sama dg pihak pendidikan
– Pembimbing memakai tempat yang ada, diharapkan RS bisa menyediakan tempat utk bimbingan mhs
– Diusahakan mahasiswa mencari/ meminjam daftar tilik dan buku pencapaian target ke temannya
– Menggali inisiatif mahasiswa supaya mau bertanya dg cara memberi tugas
– Memberikan komitmen waktu kpd mahasiswa yang dibimbing
Conference
• Masalah
– Sering sekali tindakan tidak sesuai daftar tilik dikarenakan situasi yang kurang memungkinkan dan faktor usia
– Target kompetensi yang sudah komitmentkan saat pre conference tidak sesuai dengan conference
– Alat-alat kurang
• Potensi
– mahasiswa lebih berpengalaman di lapangan
– Pasien banyak
• Solusi
– Pembimbing lebih banyak belajar untuk menguasai materi dan mental
– jika tindakan fatal yang dilakukan oleh mahasiswa D3, maka pembimbing mengambil alih tindakan
– Bon alat ke pendidikan/ lahan dan pihak pendidikan bekerja sama untuk menyediakan alat untuk mahasiswa sbg inventaris di lahan praktek
– Mahasiswa sudah mempunyai alat sendiri sehingga kita bisa memanfaatkannya untuk dibawa
Post Conference
• Masalah
– Mahasiswa kurang menguasai daftar tilik sehingga tidak menyadari kekurangan yang dilakukan
– Tidak tersedianya model untuk latihan
– Kurang menguasai pendokumentasian (kurang fokus)
• Potensi
– tersedianya model di pendidikan
• Solusi
– dipancing dg diberi pertanyaan dulu
– meminjam model ke pendidikan
– dilakukan bimbingan tentang SOAP
• Evaluasi
– mahasiswa banyak mencapai target dan mengaplikasikan teori yg telah didapat meskipun sarana dan prasarana kurang memadai
– Tidak ada tindakan fatal yang dilakukan oleh mahasiswa D.III Kebidanan
– mahasiswa yang belum mencapai Target diberikan tugas untuk melakukan studi kasus atau melakukan simulasi ke phantoom
Tidak ada komentar:
Posting Komentar